STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN OBAT DI DESA PECORO KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER

Authors

  •   Neny Ismiyanti   UIN KHAS Jember
  •   Alvita Maulida Diana   UIN KHAS Jember

DOI:

https://doi.org/10.35719/vektor.v2i2.36

  Keywords:

Ethnopharmacy, medicinal plants, traditional medicine

Abstract

Studi etnofarmasi tumbuhan obat di desa Pecoro Rambipuji Jember telah dilakukan dari bulan Mei-Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengetahuan lokal tentang jenis-jenis tanaman obat yang digunakan dalam pola pengobatan tradisional pada masyarakat Desa Pecoro Rambipuji Jember. Pada penelitian ini menggunakan dua tahap, tahap yang pertama yaitu melakukan proses penggalian potensi masyarakat di desa Pecoro sebagai tempat dilakukannya penelitian dengan menggunakan metode observasi partisipatif dan wawancara terbuka dan tahap yang kedua yaitu adalah pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat di desa Pecoro kecamatan Rambipuji tercatat menggunakan 17 spesies tumbuhan dari 12 famili. Dalam penggunaan tanaman obat tersebut, terdapat 7 macam khasiat di antaranya pengobatan setelah melahirkan, diabetes, diare, batuk, sariawan, rematik, dan asam urat.

References

Buku

Dewi , Fannia Kusuma; Novian Wildan Rosyidi; Sisi Cahyati. (2017). Manfaat Kunyit (Curcuma longa)dalam Farmasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., & Williamson, E. M. (2009). Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta: EGC.

Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.

Jurnal/Prosiding/Disertasi/Tesis/Skripsi

D.E. Dermawaty. (2015). Potential Extract Curcuma (Curcuma Xanthorrizal, Roxb) As Antibacterials. Jurnal Majority, 4(1).

Ersam, T. (2004). Keunggulan biodiversitashutan tropika Indonesia dalam merekayasa model molekul alami. Prosiding Seminar Nasional Kimia VI. ITS Surabaya.

Idolo M, R Motti & S Mazzoleni .(2009). Ethnobotanical and phytomedicinal knowledge in a long-history protected area, of the Abruzzo, Lazio, and Molise National Park (Italian appenines). Journal of Ethnopharmacology, (127):379–395.

Kurniawan, Erwin, and Nurul Jadid. 2015. “Nilai Guna Spesies Tanaman Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Tengger Di Desa Probolinggo – Jawa Timur.” Jurnal Sains dan Seni ITS 4(1): 1–4. www.dephut.go.id/informasi/bromo.

Suryana, Y., & Iskandar, J. (2014). Studi pengetahuan lokal tanaman obat pada agroekosistem pekarangan dan dinamika perubahannya di Desa Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang-Jawa Barat. Bionatura, 15(3), 217948.

Syifa, N., Sihdianto, A. D., Herjuno, A., & Salash, A. F. (2011). Studi Etnofarmasi Etnis Using Banyuwangi Indonesia. Farmasains: Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan, 1(2).

Syukrillah, Ghalib, Mutiara Ayudia Astuti, and Dayar Arbain Piter, Piter. 2021. “KAJIAN ETNOFARMASI DAN FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT KAMPUNG.” Tumbuhan obat indonesia 14(1): 14–28.

Yulia Ningsih, Indah. (2016). Studi Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Oleh Suku Tengger Di Kabupaten Lumajang Dan Malang, Jawa Timur. Pharmacy, Vol.13 No. 01.

Lain-lain

Bodeker. G. (2000). Indigenous Medical Knowledge : The Law and Politics of Protection : Oxford Intelektual Property Research Center Seminar in St. Peter’s College, 25th January 2000. Oxford.

Depkes RI. (2007). Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Inodonesia.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Ismiyanti, N., & Diana, A. M. . (2023). STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN OBAT DI DESA PECORO KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER. VEKTOR: Jurnal Pendidikan IPA, 4(2), 57–66. https://doi.org/10.35719/vektor.v2i2.36